Kenali Kartini Sampai Tuntas!

Kartini adalah perempuan yang terlahir dari kalangan priyayi Jawa pada tanggal 21 April 1879. Ia putri dari Bupati Jepara Raden Mas Sosroningrat dari istri pertamanya, namun bukan yang utama. Artinya ketika menikah dengan ibunda Kartini yakni M.A. Ngasirah ia masih menjabat sebagai seorang wedana di Mayong. Seiring berjalannya waktu R.M. Sosroningrat diangkat menjadi Bupati, namun peraturan kolonial ......

Mengapa Aku Mencintai KAMMI

“Orang bijak berkata... bahwa mencintai itu tak butuh alasan.” Jumat, 24 Juni 2011. Semua barang sudah disiapkan. Dicek untuk terakhir kalinya, kemudian melaju ke kampus Unisba. Daurah Marhalah I. Saat itu, diri ini memang belum mengerti kegiatan seperti apa dan untuk apa DM I itu. Di perjalanan, terlintas peristiwa beberapa tahun silam ketika seorang teman mengajak untuk masuk KAMMI....

KAMMI, PENDIDIKAN UNTUK PERADABAN

Indonesia, mendengar kata itu terngiang di benak seorang pemuda akan perjuangan dan pengorbanan para pejuang tangguh. Kini saatnya seorang pemuda ambil alih,...

HIBRIDISASI PENDIDIKAN SEBAGAI KATALISATOR PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA MASA DEPAN

Memasuki abad ke-21 ini, pendidikan nasional Indonesia menghadapi tantangan yang berat yaitu tantangan globalisasi, otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan untuk mengembangkan pendidikan...

Menuju DM 1 KAMMI UPI yang Ideal

“Membentuk kader yang mujahadah dalam beraktualisasi dan beramal dengan intelektualitas yang tinggi menuju generasi Robbani”, Itu yang menjadi fokus kerja Tim Kaderisasi KAMMI UPI kedepan.

Kamis, 01 Desember 2011

BULLETIN KAMMI FULL

BEDAH KRITIS UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (KIP)

BEDAH KRITIS UU KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (KIP)

DOWNLOAD DISINI

ISLAM, POLITIK, DAN NEGARA

ISLAM, POLITIK, DAN NEGARA (Studi Konsep dan Pemikiran Politik Islam)
oleh Syamsudin Kadir

Disampaikan pada acara Politics Institute yang diselenggarakan oleh KAMMI UPI, Jum'at 11 November 2011

Silahkan Download Modulnya Klik Disini

Selasa, 08 November 2011

PELATIHAN BLOG

KAMMI Komisariat UPI

GRATIS dan terbuka untuk UMUM!!!
PELATIHAN BLOG (Cocok untuk Pemula dan Menengah)
"Mari Berdakwah Melalui Blog Dakwah"
Kamis, 11 November 2011
Di Ruang Admin ITC (Hotspot)
Pukul 15.30-17.30
Registrasi:
BLOG_Nama_Jurusan_Angkatan_No. Kontak
Langsung Praktik Bawa Laptop sendiri ya ?? ^_^ (tidak bawa pun tidak masalah :))


































KAMMI SEBAGAI GERAKAN INTELEKTUAL PROFETIK

mau tahu bagaimana sebenarnya KAMMI SEBAGAI GERAKAN INTELEKTUAL PROFETIK itu?
tersedia dalam bentuk makalah (karya salah satu kader kammi)

Klik Disini Makalah KAMMI sebagai gerakan intelektual profetik

Selasa, 18 Oktober 2011

Dokumentasi Kegiatan "Dahsyatnya Menulis"

Informasi kegiatan:
Dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2011
Bertempat di ITC lt. 3
Pukul 16.00-17.30 WIB
Pemateri: Roby Awaluddin









Rabu, 05 Oktober 2011

RAMADHAN MENGANTAR KAUM MUSLIMIN UNTUK MERAIH APAPUN TANPA BATAS



Rahasia Besar Perang Badar

K
aum Muslimin memenangakan Perang Badar dengan cara yang spektakuler, dan perang tersebut menjadi pembuka kemenangan-kemenangan besar dalam peperangan berikutnya. Kemengan milliter itu telah menempatkan komunitas Muslim Madinah sebagai salah satu kekuatan militer paling berwibawa di Jazirah Arab. Dakwah mendapatkan perisai, dan komunitas Muslim Madinah telah mendapatkan kehormatannya.
Itulah kejadiannya. Namun, ada sebuah rahasia besar yang terselip dalam peristiwa ini, yaitu sesuatu yang dipilih oleh Allah SWT untuk perang besar pertama kaum Muslimin. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan  tahun kedua Hijrah. Pengondisisan dan persiapan perang telah berlangsung setahun sebelumnya, tapi perang akbarnya justru terjadi pada bulan Ramadhan , pada saat Allah SWT pertama kali mewajibkan ibadah puasa pada kaum Muslimin. Jadi, puncak pertarungan antara kebenaran dan kebatilan itu ditakdirkan terjadi pada saat kaum Muslimin sedang berpuasa.
Dalam perang itu, sesungguhnya terjadi dua kemenangan besar sekaligus. Yang  satu telah mendahului yang lainnya, bahkan menjadi penyebab dan pengantarnya. Kemenangan pertama adalah kemenangan di alam jiwa, kemenangan dialam roh. Dari dialog-dialog yang dilakukan Rasulullah SAW sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke Perang Badar, kita dapat mengetahui betapa komentar-komentar para sahabat beliau menunjukkan mereka sedang berada di puncak keimanan, jiwa-jiwa mereka sedang melanglang buana di langit keimanan dan tawakal, hasrat dan rindu mereka terpaut ke surga. Kepercayaan yang tidak terbatas kepada Allah SWT, tekad baja yang tidak terkalahkan dalam menegakkan kebenaran, keberanian yang tak pernah dapat di sentuh oleh ketakutan, dan kerinduan kepada surga yang tidak pernah dapat diselesaikan oleh fatamorgana dunia menjadi hal yang memberi mereka energi perlawanan yang sangat dahsyat.
Itulah rahasianya. Kemenangan yang hakiki sesungguhnya terjadi pertama kali di alam jiwa, yakni kepercayaan mengalahkan keraguan, harapan mengalahkan kecemasan, keberanian mengalahkan ketakutan, rindu kepada surga mengalahkan semua godaan dunia, tekad melumpuhkan kelemahan dan keterbatasan, dan kebesaran musuh berubah menjadi debu dalam pandangan jiwanya.
Itulah rahasianya. Pertempuran adalah bagian dari perang, dan perang yang sesungguhnya terjadi dalam semua dimensi. Namun, kemenangan dalam peperangan adalah buah kemenangan di alam jiwa, karena senjata bergantung pada tuannya; karena sorotan mata seringkali lebih tajam daripada kilatan pedang; karena nama Khalid bin Walid lebih menakutkan daripada pasukannya; karena “teriakan Al-Qa’qa bin Amr jauh lebih menakutkan daripada seribu leleki,” kata Sa’ad bin Abi Waqqash.
Namun, apa rahasia yang menciptakan kemenangan di alam jiwa itu? Itulah puasa. Puasa mengantar kita meraih semua kemenangan di alam jiwa. Begitulah kenyataannya. Kaum Muslimin selalu mencatat rekor kemenangan-kemenangan besar yang sangat menentukan dalam bulan Ramadhan  atau dalam keadaan berpuasa.
Kaum Muslimin meraih kemengan dalam Perang Badar pada bulan Ramadhan  kedua Hijrah, dan membebaskan kota mekah pada tahun kedelapan Hijrah. Muzaffar Quthus menaklukkan pasukan Tartar dalam Perang ‘Ain Jalut pada bulan Ramadhan . Shalahudin Al-Ayyubi mengusir pasukan salib dari Tanah Palestina dalam Perang Hithin juga pada bulan Ramadhan. Muhammad Al-Fatih Murad melakukan puasa sunnah tiga hari berturut-turut sebelum merebut Konstantinopel. Termasuk kemerdekaan Indonesia sebagai Negara berpenduduk Muslim terbesar se-dunia juga terjadi pada bulan Ramadhan.
Kemengan kedua di alam nyata itu adalah buah dari kemengan di alam jiwa. Namun, kemengan di alam jiwa mempunya satu rahasia: puasa*).

Diadaptasi dari buku “DARI GERAKAN KE NEGARA”.
Di ketik oleh Egi Nugraha (Staf Kaderisasi KAMMI KOMISARIAT UPI 2011)  

Kamis, 07 Juli 2011

SELAYANG PANDANG METODE PENDIDIKAN AL GAZALI

SELAYANG PANDANG METODE PENDIDIKAN AL GAZALI
Oleh
Yoga Yulianto

Dekadensi moral bangsa yang kini sedang dan masih terus terjadi di Indonesia tentu telah banyak membuat geram berbagai kalangan, tak terkecuali dengan para tokoh yang berlatar belakang pendidikan. Karena betapa tidak, berbagai tindak amoral dan bentuk penyimpangan lainnya tentu tak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan nasional yang belum secara maksimal menginternalisasikan nilai-nilai kepribadian kepada masyarakat secara makro. Yang kini menjadi prioritas dari sistem pendidikan nasional masih hanya sebatas pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu saja. Hakikat pendidikan sesungguhnya yaitu untuk memanusiakan manusia dengan cara penanaman nilai-nilai kepribadian masih belum menjadi prioritas, ini semua dapat secara jelas terlihat dari jam mata pelajaran pengembangan kepribadian yang belum proporsional.

Begitu pula dengan metode pendidikan yang dipergunakan dalam operasional pelaksanaannya, untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan dekadensi moral kekinian, sudah menjadi suatu urgensi untuk melakukan suatu inovasi metode pendidikan yang relevan dan efektif. Al Gazali, salah seorang ahli pikir dan ahli tasawuf Islam, yang juga seorang ahli pendidikan berpaham moralis idealisme, menyatakan, “secara potensial, pengetahuan itu ada di dalam jiwa manusia bagaikan benih di dalam tanah. Dengan melalui belajar potensi itu baru menjadi aktual.” Dalam hal mendidik, Al Gazali mengambil sistem yang berasaskan keseimbangan antara kemampuan rasional dengan kekuasaan Tuhan, antara kemampuan penalaran dengan pengalaman mistik yang memberikan ruang bekerjanya akal pikiran, dan keseimbangan antara berpikir deduktif logis dengan pengalaman empiris manusia.

Atas dasar pandangan Al Gazali yang bercorak empiris itu maka tergambar pula dalam metode pendidikan yang diinginkan. Di antaranya lebih menekankan pada perbaikan sikap dan tingkah laku para pendidik dalam mendidik, seperti berikut:

a)  Guru harus bersikap mencintai muridnya bagaikan anaknya sendiri.
b) Guru tidak usah mengharapkan upah dari tugas pekerjaannya, karena mendidik/mengajar merupakan tugas pekerjaan mengikuti jejak Nabi Muhammad saw. Nilainya lebih tinggi dari ukuran harta atau uang. Mengajar/mendidik adalah usaha untuk menunjukkan manusia ke arah yang hak dan kebaikan serta ilmu. Upahnya adalah terletak pada diri anak didik yang setelah dewasa menjadi orang yang mengamalkan hal-hal yang ia didikkan atau ajarkan.
c) Guru harus memberi nasihat kepada muridnya agar menuntut ilmu tidak untuk kebanggaan diri atau untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tidak pula untuk mencari kehidupan atau pekerjaan.
d)  Guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang manfaat itu adalah ilmu yang dapat membawa kebahagiaan di akhirat, yaitu ilmu agama.
e)  Guru harus memberi contoh yang baik dan teladan yang indah di mata anak didik sehingga anak senang untuk mencontoh tingkah lakunya. Dia harus berjiwa halus, sopan serta berjiwa luas dada, murah hati, dan terpuji.
f) Guru harus mengajarkan apa yang sesuai dengan tingkat kemampuan akal anak didik. Jangan mengajarkan hal-hal yang belum dapat ditangkap oleh akal pikirannya maka ia akan menjauhinya atau akal pikirannya tidak dapat berkembang.
g) Guru harus mengamalkan ilmunya, karena ia menjadi idola di mata anak. Bila tidak mengamalkan ilmunya, niscaya orang akan mencemoohkannya.
h) Guru harus dapat memahami jiwa anak didiknya. Ia harus mempelajari jiwa mereka agar tidak salah mendidik mereka. Dengan pengetahuan tentang anak didik, ia dapat menjalin hubungan akrab antara dirinya dengan anak didiknya. Secara praktis, guru harus mendidik mereka berdasarkan ilmu jiwa.
i)    Guru harus dapat mendidik keimanan ke dalam pribadi anak didiknya, sehingga akal pikirannya tunduk kepada ajaran agama. Akal pikiran mereka harus dituntun oleh imannya, karena tanpa tuntunan iman akal pikiran tidak akan dapat mencapai makrifat kepada Allah.

Dengan demikian jelaslah kepada kita bahwa metode pendidikan yang harus dipergunakan oleh para pendidik/pengajar adalah yang berprinsip pada child centered. Metode demikian dapat diwujudkan dalam berbagai macam metode antara lain: metode contoh teladan, metode guidance & counselling (bimbingan & penyuluhan), metode cerita, metode motivasi, metode reinforcement (mendorong semangat), dan sebagainya.

Dalam uraiannya yang lain, Al Gazali juga meletakkan prinsip metode pendidikan pada aspek mental atau sikap, sebagaimana yang pernah disebutkan beliau “Wajib atas para murid untuk membersihkan jiwanya dari kotoran/kerendahan akhlak dan dari sifat-sifat yang tercela, karena bersihnya jiwa dan baiknya akhlak menjadi asas bagi kemajuan ilmu yang dituntutnya.” Pendidikan yang diinginkan adalah pendidikan yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian. Bagaimanapun anak telah memiliki berbagai pengalaman ilmu & pengalaman, akan tetapi akhlak mulia harus mendasari hidupnya. Akhlak yang bersumberkan keimanan & ketakwaan kepada segala perintah & larangan Allah.

Referensi:
Arifin, Muzayyin, Dr. Prof. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. PT Bumi Aksara: Jakarta.

JAMA'AH YANG EFEKTIF

JAMA’AH YANG EFEKTIF
Oleh
Egi Nugraha (Staf Departemen Kaderisasi KAMMI UPI)

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (Ash-Shaff: 10-14).

Ikhwah fillah yang saya kagumi, inilah bingkai global dakwah kita:
1.             Allah Ghayatuna (Allah adalah tujuan kami)
2.             Ar-Rasul Qudwatuna (Rasul adalah teladan kami)
3.             Al-Qur’an Syi’atuna (Al-Qur’an adalah syariat kami)
4.             Al-jihadu Sabiluna (jihad adalah jalan kami)
5.             Asy-Syahadah Umniyatuna (mati syahid adalah cita-cita kami)

Dakwah yang mencita-citakan tegaknya keadilan, dakwah yang merindukan kejayaan islam, tidak bisa di usung oleh segelintir orang apalagi sendirian. Dakwah harus digerakkan oleh banyak orang, tapi bukan orang-orang yang berkerumun tak beraturan, mereka bagaikan buih yang tidak berbobot dan tidak memiliki arus. Dakwah yang benar hanya harus digerakkan sekelompok orang yang teruji iman dan komitmen keislamannya, orang-orang yang terbukti mampu beramal jamai’ dan mampu berharakah dengan langkah dan tujuan yang jelas.

Jama’ah adalah alat yang diberikan Islam bagi umatnya untuk menghimpun daun-daun potensial yang berhamburan, merajut kembali jalinan cinta diantara kita, menyatukan potensi dan kekuatan kita, kemudian meledakkannya pada momentum sejarahnya, menjadi pohon peradaban yang teduh, yang menaungi umat ini.

Tapi, itulah masalahnya. Ternyata itu bukan pekerjaan yang mudah; ternyata, cinta tidak mudah di tumbuhkan diantara kita; mungkin itu sebabnya, ada ungkapan dikalangan gangster mafia:” seorang prajurit yang bodoh, kadang-kadang lebih berguna daripada dua orang jenderal yang hebat”. Namun tidak ada jalan lain. Nabi umat ini tidak akan memaafkan setiap orang diantara kita yang meninggalkan jama’ah, semata-mata karena ia tidak menemukan kecocokan bersama orang lain dalam jama’ahnya. Bagaimanapun, kekeruhan jamaa’ah jauh lebih baik daripada kejernihan individu.

Orang-orang shalih diantara kita harus menyadari bahwa tidak banyak yang ia berikan atau sumbangkan untuk islam kecuali kalau ia bekerja di dalam dan melalui jama’ah, Karena kecerdasan individual tidak pernah dapat mengalahkan kecerdasan kolektif yang lebih efisien, efektif dan produktif. Dengan beberapa catatan:
1. Kesadaran bahwa kita hanyalah bagian dari fungsi pencapaian tujuan
2.  2.  Semangat memberi yang mengalahkan semangat menerima
3.    3.  Kesiapan untuk menjadi tentara yang kreatif
4.    4.  Berorientasi pada karya bukan posisi
5.    5.  Bekerjasama walaupun berbeda

Mungkin lebih realistis mencari jama’ah yang efektif daripada mencari jama’ah yang ideal. Jama’ah yang efektif adalah jama’ah yang dapat mengeksekusi atau merealisasikan rencana-rencananya. Kemampuan eksekusi itu lahir dari integrasi berbagai elemen; ada sasaran dan target yang jelas, strategi yang tepat, sarana pendukung yang memadai, pelaku yang bekerja dengan penuh semangat dan lingkungan strategi yang kondusif.

Syarat-syarat jama’ah yang efektif, adalah sebagai berikut:
1.   1.  Ikatan akidah, bukan kepentingan
2.   2.  Jama’ah itu sarana, bukan tujuan
3.   3.  Sistem, bukan tokoh
4.   4.  Penumbuhan, bukan pemanfaatan
5.   5.  Mengelola pebedaan, bukan mematikannya

Selasa, 05 Juli 2011

KAMMI MENYAMBUT RAMADHAN

KAMMI MENYAMBUT RAMADHAN
oleh Aminurasid
Ketua Umum KAMMI Komisariat UPI periode 2011

        

Kata ramadhan bagi umat Islam tidak asing lagi dikarenakan kata tersebut merupakan kata yang sangat identic dengan puasa dimana ramadhan adalah salah satu bulan Islam yang pada waktu tersebut umat Islam dituntut untuk melaksanakan puasa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 yaitu “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Menurut kalender Masehi, puasa dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2011. Oleh karena itu, masih ada sekitar tiga minggu lagi bagi kita-umat Islam untuk mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan untuk menyambut bulan yang sangat dirindu-rindukan oleh umat Islam, seperti persiapan fisik, materi, dan ilmu. Tetapi pada tulisan ini saya ingin membicarakan tentang persiapan ilmu.

Persiapan ilmu dalam menyambut ramadhan adalah sangat penting. Sebagaimana ada pepatah yang mengatakan kalau orang beramal tanpa ilmu ibarat orang yang berjalan dan tidak mau tahu arah tujuan yang ingin dicapai. Sebaliknya kalau orang berilmu tetapi tidak diamalkan maka ibarat orang yang ingin ke suatu tempat tetapi dia tetap berdiam diri tidak bergerak selangkah pun untuk berjalan menuju tempat yang hendak ia kunjungi.

Oleh karena itu, mari kita senantiasa mencari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bulan ramadhan dimulai dari jenis-jenis rukun-rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, sunnah-sunnah puasa, hukum puasa orang lanjut usia, hukum puasa orang yang sakit, wanita hamil, dan menyusui, sampai kepada hukum I’tikaf. Ilmu-ilmu tersebut idealnya harus kita kuasai –sebagai umat Islam-

Perlu kita ketahui bersama bahwasannya jika KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komisariat UPI pada tahun lalu yaitu tepatnya pada tahun 2010 pada bulan ramadhan mengadakan baksos (bakti sosial) maka kemungkinan besar untuk tahun ini yaitu tahun 2011, insyaallah KAMMI Komisariat UPI akan mengadakan pintar (pesantren ramadhan)

Sabtu, 02 Juli 2011

Sepotong kenangan DM-1



Sepotong Kenangan DM-1

Oleh Egi Nugraha
(Staf Departemen Kaderisasi KAMMI Komisariat UPI)


Bismillahirrahmannirrahiim,

Segala puji dan syukur hanya milik Alloh SWT, dengan rahmat dan nikmat-Nya lah kita dipertemukan dalam jalan dakwah ini. Sudah banyak detik demi detik yang kita lalui, dan tersisa detik-detik berikutnya dalam sisa usia kita. Semoga kesempatan yang tersisa ini dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sahabatku sekalian, tak terasa dauroh marhalah1 komisariat UPI dan ITB telah selesai. Banyak kenangan yang tertinggal dalam rangka mencurahkan kecintaan kita dalam implementasi berjihad di jalan Alloh SWT, 
firman Alloh:
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itulah yang terbaik bagi kamu jika kamu mengetahui (Q.S As-Saff [61]: 10-11).

Dauroh marhalah kali ini terhitung sukses dalam persiapan dan pelaksanaan, ini terbukti dari utuhnya materi yang diberikan dan heterogennya peserta dari berbagai komisariat yang tersebar dari Jakarta sampai garut. Bahkan akan lebih spesial jika peserta yang terdata yaitu sekitar 85 orang dapat hadir semua, tapi ternyata Alloh lebih mengetahui kemampuan yang kita miliki, kita menginginkan ini dan itu, tapi Alloh memberikan apa yang kita butuhkan dan mencukupinya. Maka pantaslah kita harus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, andai saja semuanya hadir tentu saja tempat tidur yang ada tidak akan mencukupi, dan dana yang kita milikipun ternyata hanya cukup untuk sebanyak jumlah peserta dan panitia yang hadir.
Ini merupakan prestasi tersendiri bagi kita, tapi itu semua tidak lantas menjadikan kita berbangga diri karena sesungguhnya ini baru awal perjuangan kita untuk membentuk generasi robbani yang siap berjihad dijalan Alloh dengan KAMMI sebagai wadah organisasinya serta keimanan dan ukhuwah sebagai modalnya.

Sahabatku sekalian, sebagaimana iman tercermin dalam bentuk cinta (kepada Alloh dan Rosul-Nya), maka keimana juga tercermin di dalam jihad meninggikan kalimat Alloh dan berjuang meninggikan bendera kebenaran, menghentikan kezaliman dan kerusakan di bumi.
Di dalam Al-Qur’an seringkali penyebutan iman dirangkai dengan jihad, karena jihad merupakan ruh dan manifestasinya. Firman Alloh SWT:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta danjiwa mereka pada jalan Alloh, mereka itulah orang-orang yang benar.” (Q.S Al-Hujurot [49]: 15).
Rasa tenang dan tentram merupakan salah satu dari buah keimanan yang telah kita rasakan, yakni ketenangan hati dan ketenteraman jiwa. Firman Alloh:
“Yaitu orang-orang yang beriman,dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah,hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’ad [13]: 28).
 “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada).” (Q.S Al-Fath [48]:4).
KAMMI tidak menawarkan kesenangan, harta benda yang berlimpah dan kekuasaan! Karena jalan ini tidak mungkin mampu ditempuh oleh manusia yang cengeng yang hanya dengan hembusan angin sepoi-sepoi pipinya terluka dan hanya karena sentuhan sutra jari-jemarinya berdarah.
Jalan ini tidak mungkin mampu ditempuh oleh orang yang cemas akan masa depan rezeki dan kehidupannya. Kalau bukan KAMMI siapa lagi?

Jalan ini tidak mungkin mampu ditempuh oleh orang-orang yang hobinya bemain-main dan bersenang-senang, hatinya sempit dan kekuatannya keropos.
Kedekatan emosional dengan panitia selama dauroh marhalah 1 ini membuat saya berpikir, apa yang akan terjadi dengan organisasi ini kedepannya,ketika generasi terbaik dari organisasi ini telah menyelesaikan studi dan kembali untuk membangun kampung halamannya masing-masing. Akan tetapi seketika itu pun prasangka itu saya buang jauh-jauh,karena sesungguhnya hal pertama yang menjadi kewajiban para aktivis islam adalah sepenuhnya menyadari bahwa merekalah yang sebenarnya membutuhkan dakwah.
Kita sendirilah yang akan beruntung jika maju ke medan perjuangan dan sebaliknya kita sendirilah yang akan merugi jika mundur darinya.
“Sesungguhnya Alloh benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Al-Ankabut [29]: 6)
“Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain,dan mereka tidak akan seperti kamu. (Q.S Muhammad [47]: 38)
Sesungguhnya afiliasi seseorang pada organisasi ini pada hakikatnya adalah implementasi dari afiliasinya kepada islam. Hendaklah hati dan jiwa kita bersatu dengan ikatan akidah yang merupakan ikatan paling kuat dan paling mahal.

Dalam kitab Wajibatul Ukhuwah wa Takalifuha ada keterangan sebagai berikut,”Persaudaraan Islam adalah pertalian akidah yang menyatukan Muslimin satu sama lain serta ikatan Robbani yang mengikat hati mereka,serta hubungan kedekatan karena Alloh. ini merupakan salah satu ikatan iman yang paling kuat sebagaimana yang ditegaskan oleh nabi Muhammad SAW. Ketika beliau bersabda,’sekuat-kuat ikatan iman adalah cinta karena Alloh dan benci karena Alloh’.”
Nasehat alqamah bin lubaid pada anaknya:
”anakku, jika jiwamu pada suatu hari membisikkanmu untuk berteman dengan orang-orang karena kau membutuhkan mereka, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berteman dengannya, ia akan membuatmu menawan; apabila engkau bergegas mendekatinya, ia akan melindungimu; apabila cobaan menimpamu,ia meringankan bebanmu; apabila engkau berkata, ia membenarkan kata-katamu; apabila engkau menggandengnya, ia menggandengmu lebih erat. Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau mengulurkan tanganmu untuk memberi, ia pun mengulurkan tangannya; apabila ia melihat kebaikan darimu, ia memandangnya; apabila tampak darimu suatu kekurangan, ia menutupinya. Bertemanlah dengan orang yang tidak akan mendatangkan kejahatan bagimu, tidak bersebrangan jalan dengamu, dan tidak pula merendahkanmu saat menghadapi kenyataan.”

Sahabatku sekalian, terima kasih atas kebaikan yang telah kalian berikan, teguran yang kalian sampaikan dengan tulus ketika saya lalai, bantuan yang kalian ulurkan ketika saya berada dalam kesulitan, aib saya yang kalian simpan rapat,hadiah yang telah kalian berikan walaupun hanya senyuman kecil, sapaan yang kalian berikan ketika kita bertemu, perlindungan yang kalian berikan dan doa yang kalian panjatkan di setiap 2/3 malam terakhir. Semoga Alloh menguatkan iman dan memberikan kemudahan dalam aktifitas kalian. Aamiin
Sahabatku sekalian, ingatkah kalian pada janji jihad yang telah kalian ucapkan? Takbir yang selalu kalian pekikkan? Sungguh, demi Alloh saya tidak rela jika kalian pergi dari jalan jihad ini. Ingatkan saya jika lupa dan insyaAlloh saya pun akan mengingatkan kalian.
Sahabatku sekalian, hendaklah kalian laksanakan sholat dengan baik,tekunlah dalam melaksanakannya, tepat pada waktunya, dan berusahalah untuk selalu sholat berjamaah di mesjid jika hal itu memungkinkan. Membaca wirid harian setiap pagi dan petang. Membaca, mendengarkan, dan merenungkan makna-makna Al-Qur’an dengan baik. Pelajarilah siroh Nabi dan sejarah para salaf sesuai dengan kadar waktu yang kalian miliki.  Jadilah orang yang menepati janji dan perkataan. Milikilah minat yang tinggi untuk menjalankan profesi kalian dengan sebaik mungkin, tanpa melakukan kecurangan dan tepatilah janji. Hendaklah kalian memelihara niat jihad di dalam diri kalian serta kecintaan mati syahid.  
Firman Alloh:
“Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (Q.S Al-‘Asr [103]: 1-3)

Sahabatku sekalian, mutiara-mutiara KAMMI telah bertambah lagi mari kita bagikan nikmat iman dan islam yang telah kita rasakan, ikat mereka dengan pertalian akidah dan ikatan Robbani yang mengikat hati kita, serta hubungan kedekatan karena Alloh
sabda rosulullah,”tangan Alloh bersama jamaah.” (HR At tirmidzi). Jadi, bekerjasama atau amal jamai, atau team work sangat ditekan kan dalam islam, tidak hanya dalam perjuangan menegakkan agama Alloh, tetapi juga dalam pelaksanan ibadah keseharian.

Maka,tunggu apalagi, it’s team time! Kalau bukan KAMMI siapa lagi?

Kamis, 30 Juni 2011

MANHAJ TUGAS BACA KAMMI

MANHAJ TUGAS BACA AB-1
No
Bidang Studi
Judul Buku
Penulis
1
Aqidah
Aqidah Islamiyah
Sayyid Qutub
2
Fikrah dan manhaj Perjuangan
1. Manhaj Haroki Jilid 1
2. Manhaj KAMMI
3. Tafsir Fi Zhilalil Quran Juz 30 (Surat 89-114)
1. Muhammad Ghadban
2. Tim Manhaj KAMMI
3. Sayid Qutub
3
Akhlaq
Madarijus Saihin
Ibnu Qayyim Al Jauziyah
4
Ibadah
Ibadah Dalam Islam
Yusuf Qardhawi
5
Tsaqofah KeIslam-an
Al Islam
Said Hawa
6
Wawasan Ke-Indonesia-an
1. UUD 1945 2. Api Sejarah Indonesia Jilid 1
1. Tim Visimedia
2. A.Mansur Suryanegara
7
Kepakaran dan profesionalitas
One Purpose Milion Ways
Carol Addrienne
8
Kemampuan sosial Politik
Pemikiran Politik Dalam Al Quran
DR Tijani Abdul Qadir Hamid
9
Pergerakan dan kepemimpinan
1. Membina Angkatan Mujahid 2. KAMMI dan Pergulatan Reformasi
1. Said Hawa
2. Mahfudz Shidik
10
Pengembangan diri
Model Manusia Musllim Abad 21
Anis Matta


MANHAJ TUGAS BACA AB-2

No
Bidang Studi
Judul Buku
Penulis
1
Aqidah
Al Wala Wal Bara

2
Fikrah dan manhaj Perjuangan
1. Risalah Pergerakan Hasan Al Banna
2. Komitmen Muslim Terhadap Harakah Islam
3. Tafsir Fi Zhilalil Quran Juz 30 (Surat 78-88)
1. Hasan Al-Banna
2. Fathi Yakan
3. Sayyid Qutub
3
Akhlaq
Minhajul Muslim (Ensiklopedi Muslim)
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
4
Ibadah
Fiqih Sunnah
Sayyid Sabiq
5
Tsaqofah KeIslam-an
Fiqih Dakwah
Jum’ah Amin
6
Wawasan Ke-Indonesia-an
1. Pergulatan ideologi partai politik di Indonesia
2. Karakteristik Umat Terbaik
3. Api Sejarah Indonesia
1. S. Kirbiantoro, Dody Rudianto
2. Prof DR Ali Abdul Halim Mahmud
3. A. Mansur Suryanegara
7
Kepakaran dan profesionalitas
Rahasia Sukses Orang-Orang Sukses
FBI Ruslanputra
8
Kemampuan sosial Politik
Memahami Ilmu Politik
Ramlan Surbakti
9
Pergerakan dan kepemimpinan
1. Re-Code Your Change DNA
2. Skill With People
3. Mencari Format Gerakan Dakwah Ideal
1. Rhenald Kasali
2. Les Giblin
3. Dr Shadiq Amin
10
Pengembangan diri
1. Menjadi Manusia Pembelajar
2. Seven Habits
1. Andrias Harefa
2. Stephen Covey’s


MANHAJ TUGAS BACA AB-3


No
Bidang Studi
Judul Buku
Penulis
1
Aqidah
Menyucikan Jiwa
DR.M.Abdul Qadir Abu Faris
2
Fikrah dan manhaj Perjuangan
Pilar-Pilar Kebangkitan Umat
Abdul Hamid Al Ghazali
3
Akhlaq
Kiat Membersihkan Hati Dari Kotoran Maksiat
Ibn Qayyim Al Jawziyyah
4
Ibadah
Energi Ibadah
Syekh Tosun Bayrak & Murtadha Muthahhri
5
Tsaqofah KeIslam-an
Relasi Islam dan Negara Perspektif Modernis dan Fundamentalis
Kamaruzzaman
6
Wawasan Ke-Indonesia-an
Agama dan Negara Perspektif Islam
M Natsir
7
Kepakaran dan profesionalitas
Becoming Unstoppable Menang Dalam Olimpiade Kehidupan Anda
Ruben Gonzalez
8
Kemampuan sosial Politik
Rekayasa Masa Depan Menuju Kemenangan Dakwah Islam
Cahyadi Takariawan
9
Pergerakan dan kepemimpinan
1. Super Muslim
2. Change
1. Imam Munadi
2. Renald Kasali
10
Pengembangan diri
Kompetensi Plus Teori,Desain, Kasus dan Penerapan Untuk HR Serta Organisasi Yang Dinamis
Parulian Hutapea,MBA dan Dr. Nurianna Thoha,MBA