Sabtu, 27 Desember 2014

Format Kaderisasi KAMMI

Format Kaderisasi KAMMI
Oleh Galih Kurniawan
Pengurus Kaderisasi Komisariat KAMMI UPI

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) adalah organisasi kader dan pergerakan. Ia memiliki manhaj yang dijadikan pedoman dalam melakukan kaderisasi. Menurut saya, manhaj yang ada sudah cukup menghadirkan kader yang berkualitas. Bila menginginkan kader yang diinginkan KAMMI maka baca dan praktekannlah manhaj kaderisasi KAMMI. Satu syaratnya yakni istiqomah dalam berkomitmen terhadap manhaj. Oleh karena itu, saya tidak membahas banyak bagaimana format kaderisasi yang ideal bagi kaderisasi KAMMI. Saya mencoba menyampaikan ulang pola kaderisasi KAMMI. Harapan saya, manhaj yang ada tidak hanya dibaca namun difahami dan diaplikasikan.
Ada beberapa hal yang menurut saya KAMMI menjadi organisasi berbasis kader. Hal tersebut adalah manhaj dan perangkat-perangkatnya. Berikut adalah perangkat yang diperlukan untuk membina kader :
a.    Daurah marhalah
b.    Mentoring klasikal
c.    Mantuba
d.   Penugasan
e.    IJDK (Indeks Jati Diri Kader)
f.     Dakwah fardiyah
Ideologi KAMMI, yakni islam yang syumul, akan hilang manakala perangkat tersebut tidak terpenuhi. Sebagai contohnya saat MK tidak jalan maka pembinaan tidak akan berjalan. Demikian pula bila mantuba tidak dipenuhi maka kader tidak memiliki pemahaman dan wawasan yang luas sehingga tidak mencerminkan kader yang diinginkan oleh manhaj.

DM
Adalah pelatihan konsep dasar islam dan pembiasaan beribadah. Hasil akhir yang ingin dicapai oleh KAMMI adalah manusia yang berkepribadian islam. Materi yang disampaikan dalam daurah beragam sesuai dengan tingkatan daurahnya. Akan tetapi untuk daurah marhalah satu, materi yang diberikan adalah syahadatain, syumuliyatul islam, problematika sosial, pemuda dan perubahan sosial, dan ke-KAMMI-an. Ditambah pula dengan materi lokal komisariat masing-masng.
Ada satu masukan dari saya untuk DM, yakni penekanan atau setidaknya penjelasan bahwa materi yang disampaikan adalah bagian integral yang ingin dicapai oleh KAMMI. Materi yang dimaksud adalah syahadatain, syumuliyatul islam, problematika sosial, pemuda dan perubahan sosial, ke-KAMMI-an. Bila materi ini dipahami dan diketahui hubungan antaranya maka peserta daurah adapt memiliki waasan yang bulat tentang kelima materi wajib tersebut.
Saat saya cermati, maka materi yang disampaikan adalah materi pondasi untuk pemahaman yang lebih dalam. Bila materi ini tidak disampaikan dengan baik maka pondasi yang tertanam tidak kokoh.
Dakwah Fardiyah
Dakwah fardiyah adalah dakwah khusus dari satu individu kepada individu lain denan perangkat-perangat tertentu. DF dirasakan lebih efektif untuk menggaet calon kader untuk memasuki KAMMI.
Menu rut saya, budaya malas DF ini menjadi faktor kaderisasi yang turun. Coba bayangkan saja bila terdapat kader KAMMI 50 orang dan mengajak dua orang bersamanya maka jumlah kader KAMMI  sekarang ada 150 orang. Luar biasa.  

Hal mendasar (mentoring klasikal)
“segala-galanya tidak ada dalam tarbiyah, namun dari tarbiyah dimulai segala-galanya.” Kutipan tersebut adalah ucapan Hasan Al-Banna, pendiri dan penggiat dakwah Ikhwanul muslimin. Beliau menyampaikan bahwa perangkat utama dari tarbiyah (pendidikan) adalah liqo. Mengapa? Karena dalam halaqah, sebagian besar kebutuhan manusia sebagai makhluk paripurna dapat terpenuhi.
Kebutuhan manusia akan berpikir maka terpenuhi dalam halaqah, demikian pula kebutuhan akan iman terpenuhi dalam halaqah. Oleh karena itu, halaqah menjadi perangkat utama kelanggengan gerakan ikhwanul muslimin.
Dalam halaqah, terdapat berbagai macam pembelajaran. Bagaimana seorang murabbi dituntut memiliki kualitas iman, akal, dan wawasan yang luas. Murabbi dituntut memahami bagaimana cara menyentuh hati. Untuk mutarobbi, halaqah menjadi taman pemelihara iman. Tempat menyampaikan persoalan dan berasma-sama menyelesaikan permasalahan. Disamping itu, halaqah yang berpola sedikit orang dalam satu lingkaran menjamin penyampaian materi halaqah dan monitoring akhlak yang baik.
Saya ingin menyampaikan bahwa mentoring klasikal memiliki prinsip yang sama dengan halaqah. Pengajian satu objek kajian menjadi lebih nyaman disampaikan sehingga ketercapaian tujuan adapt diupayakan terwujud.
Hari ini, mentoring klasikal belum berjalan dengan baik. sebagaimana yangs aya lihat beberapa waktu terakhir ini. hal ini sangat disayankan mengingat efektivitas dan efisienitas mentorig klasikal.


 Daurah marhalah

 Manhaj tugas baca

  Muslim negarawan
 Mahasiswa muslim
 Mentoring Klasikal

 Baca, tulis, diskusi

 Silaturahmi tokoh
 

 Bila semua perangkat kaderisasi KAMMI berjalan dengan baik maka tujuan kaderisasi akan tercapai pula. 
Khatimah

“Karena pengkaderan merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis, maka pengkaderan didalam organisasi KAMMI bukanlah sebagai sebuah kewajiban melainkan sebagai sebuah kebutuhan. Karena pengkaderan merupakan sebuah kebutuhan, maka tanggung jawab untuk menghasilkan kader – kader KAMMI yang memiliki kualifikasi sebagai Muslim Negarawan bukanlah menjadi tugas dan tanggung jawab bidang kaderisasi semata melainkan menjadi tugas bersama dari seluruh elemen organisasi dari tingkat komisariat hingga pusat dan dari level ketua hingga anggota, meskipun dalam pelaksanaanya secara fungsional terdapat dalam bidang kaderisasi.”

1 komentar: