Format Kaderisasi KAMMI
Oleh
Galih Kurniawan
Pengurus Kaderisasi Komisariat KAMMI UPI
KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia) adalah organisasi kader dan pergerakan. Ia memiliki manhaj
yang dijadikan pedoman dalam melakukan kaderisasi. Menurut saya, manhaj yang
ada sudah cukup menghadirkan kader yang berkualitas. Bila menginginkan kader
yang diinginkan KAMMI maka baca dan praktekannlah manhaj kaderisasi KAMMI. Satu
syaratnya yakni istiqomah dalam berkomitmen terhadap manhaj. Oleh karena itu,
saya tidak membahas banyak bagaimana format kaderisasi yang ideal bagi
kaderisasi KAMMI. Saya mencoba menyampaikan ulang pola kaderisasi KAMMI.
Harapan saya, manhaj yang ada tidak hanya dibaca namun difahami dan
diaplikasikan.
Ada beberapa hal yang menurut saya KAMMI
menjadi organisasi berbasis kader. Hal tersebut adalah manhaj dan
perangkat-perangkatnya. Berikut adalah perangkat yang diperlukan untuk membina
kader :
a. Daurah marhalah
b. Mentoring klasikal
c. Mantuba
d. Penugasan
e. IJDK (Indeks Jati Diri Kader)
f. Dakwah fardiyah
Ideologi KAMMI, yakni islam yang
syumul, akan hilang manakala perangkat tersebut tidak terpenuhi. Sebagai
contohnya saat MK tidak jalan maka pembinaan tidak akan berjalan. Demikian pula
bila mantuba tidak dipenuhi maka kader tidak memiliki pemahaman dan wawasan
yang luas sehingga tidak mencerminkan kader yang diinginkan oleh manhaj.
DM
Adalah pelatihan konsep dasar islam
dan pembiasaan beribadah. Hasil akhir yang ingin dicapai oleh KAMMI adalah
manusia yang berkepribadian islam. Materi yang disampaikan dalam daurah beragam
sesuai dengan tingkatan daurahnya. Akan tetapi untuk daurah marhalah satu,
materi yang diberikan adalah syahadatain, syumuliyatul islam, problematika
sosial, pemuda dan perubahan sosial, dan ke-KAMMI-an. Ditambah pula dengan
materi lokal komisariat masing-masng.
Ada satu masukan dari saya untuk DM,
yakni penekanan atau setidaknya penjelasan bahwa materi yang disampaikan adalah
bagian integral yang ingin dicapai oleh KAMMI. Materi yang dimaksud adalah
syahadatain, syumuliyatul islam, problematika sosial, pemuda dan perubahan
sosial, ke-KAMMI-an. Bila materi ini dipahami dan diketahui hubungan antaranya
maka peserta daurah adapt memiliki waasan yang bulat tentang kelima materi
wajib tersebut.
Saat saya cermati, maka materi yang
disampaikan adalah materi pondasi untuk pemahaman yang lebih dalam. Bila materi
ini tidak disampaikan dengan baik maka pondasi yang tertanam tidak kokoh.
Dakwah
Fardiyah
Dakwah fardiyah adalah dakwah khusus
dari satu individu kepada individu lain denan perangkat-perangat tertentu. DF
dirasakan lebih efektif untuk menggaet calon kader untuk memasuki KAMMI.
Menu rut saya, budaya malas DF ini
menjadi faktor kaderisasi yang turun. Coba bayangkan saja bila terdapat kader
KAMMI 50 orang dan mengajak dua orang bersamanya maka jumlah kader KAMMI sekarang ada 150 orang. Luar biasa.
Hal
mendasar (mentoring klasikal)
“segala-galanya tidak ada dalam
tarbiyah, namun dari tarbiyah dimulai segala-galanya.” Kutipan tersebut adalah
ucapan Hasan Al-Banna, pendiri dan penggiat dakwah Ikhwanul muslimin. Beliau
menyampaikan bahwa perangkat utama dari tarbiyah (pendidikan) adalah liqo.
Mengapa? Karena dalam halaqah, sebagian besar kebutuhan manusia sebagai makhluk
paripurna dapat terpenuhi.
Kebutuhan manusia akan berpikir maka
terpenuhi dalam halaqah, demikian pula kebutuhan akan iman terpenuhi dalam
halaqah. Oleh karena itu, halaqah menjadi perangkat utama kelanggengan gerakan
ikhwanul muslimin.
Dalam halaqah, terdapat berbagai
macam pembelajaran. Bagaimana seorang murabbi dituntut memiliki kualitas iman,
akal, dan wawasan yang luas. Murabbi dituntut memahami bagaimana cara menyentuh
hati. Untuk mutarobbi, halaqah menjadi taman pemelihara iman. Tempat
menyampaikan persoalan dan berasma-sama menyelesaikan permasalahan. Disamping
itu, halaqah yang berpola sedikit orang dalam satu lingkaran menjamin
penyampaian materi halaqah dan monitoring akhlak yang baik.
Saya ingin menyampaikan bahwa
mentoring klasikal memiliki prinsip yang sama dengan halaqah. Pengajian satu
objek kajian menjadi lebih nyaman disampaikan sehingga ketercapaian tujuan
adapt diupayakan terwujud.
Hari ini, mentoring klasikal belum
berjalan dengan baik. sebagaimana yangs aya lihat beberapa waktu terakhir ini.
hal ini sangat disayankan mengingat efektivitas dan efisienitas mentorig
klasikal.
|
|||||
|
|||||
Muslim negarawan |
|||||
Mahasiswa muslim | Mentoring Klasikal |
||||
|
|||||
|
Bila semua perangkat kaderisasi
KAMMI berjalan dengan baik maka tujuan kaderisasi akan tercapai pula.
Khatimah
“Karena
pengkaderan merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis,
maka pengkaderan didalam organisasi KAMMI bukanlah sebagai sebuah kewajiban
melainkan sebagai sebuah kebutuhan. Karena pengkaderan merupakan sebuah
kebutuhan, maka tanggung jawab untuk menghasilkan kader – kader KAMMI yang
memiliki kualifikasi sebagai Muslim Negarawan bukanlah menjadi tugas dan
tanggung jawab bidang kaderisasi semata melainkan menjadi tugas bersama dari
seluruh elemen organisasi dari tingkat komisariat hingga pusat dan dari level
ketua hingga anggota, meskipun dalam pelaksanaanya secara fungsional terdapat
dalam bidang kaderisasi.”
salam, KAMMI Al-Adiyat UIR
BalasHapus