oleh: Ditta Widya
Utami
“Orang
bijak berkata... bahwa mencintai itu tak butuh alasan.”
Jumat, 24 Juni
2011.
Semua
barang sudah disiapkan. Dicek untuk terakhir kalinya, kemudian melaju ke kampus
Unisba. Daurah Marhalah I. Saat itu, diri ini memang belum mengerti kegiatan
seperti apa dan untuk apa DM I itu.
Di
perjalanan, terlintas peristiwa beberapa tahun silam ketika seorang teman
mengajak untuk masuk KAMMI.
Tingkat
tiga akhir untuk seorang mahasiswa angakatan 2008. Sudah terlambatkah?
Pertanyaan itu kian berulang. Hanya tak mengerti, mengapa diri ini begitu yakin.
“Kalau
minta ke Alloh, jangan tanggung-tanggung!” ucap Kang Darwadi yang memberi
materi mengenai syahadatain.
Di
waktu dan materi yang berbeda, kang Risma berujar “Bacalah hal yang primer (al
quran), baru yang sekunder agar militan. Bukan sebaliknya!”.
Ya!
Saatnya diri ini meminta dan memohon pada Alloh (agar bisa semakin dekat
pada-Nya melalui KAMMI).
Minggu, 26 Juni
2011.
Rerumputan
masih ditetesi embun pagi, dan mentari menyapa wajah peserta DM 1 di kampus
Unisba, Ciburial – Bandung. Angin... awan... tanah... dan Alloh telah menjadi
saksi atas janji para mujahid saat itu. Janji Mujahid.
***
Benarlah
bahwa Alloh itu Maha Pengasih yang tak pernah pilih kasih, dan bahwa Alloh itu Maha
Penyayang yang sayangNya tak terbilang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata: Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Alloh
Ta’ala berfirman: ‘Aku menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya
apabila ia ingat kepada-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku dalam dirinya, maka Aku
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia ingat kepada-Ku dalam kelompok manusia, maka
Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kelompok yang lebih baik dari mereka.
Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika
ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jika ia datang
kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepada-Nya dengan berlari-lari
kecil.”
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman).
Tak
banyak kata tuk mengungkapkan mengapa aku mencintai KAMMI. Hanya suatu
kesyukuran saat diri ini melangkah bersama KAMMI. Karena melalui KAMMI mata
hati dan pikiran menjadi lebih terbuka dan tergugah.
Di
sini... ku temukan saudara yang senantiasa saling mengingatkan dan menguatkan untuk
terus menapaki jalan-Nya, untuk terus meng-upgrade
diri menjadi muslim sejati dan menjadikan diri ini sebagai muslim negarawan!
Jazakumullah khairan katsiiran, saudaraku...
“Dan berjihadlah kamu di jalan Alloh dengan
jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan
kesukaran untukmu dalam agama.” (QS. Al Hajj: 78)
“... maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya
Alloh, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan
cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup ...”
ana uhibbukum fillah ...
0 komentar:
Posting Komentar