Oleh: Yoga Yulianto
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?; (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (61:11-12)
Teringat dari analisa seorang ulama besar abad ini, Yusuf Qaradhawi, mengingat Indonesia dengan segenap potensi besarnya, adalah secercah harapan yang menjadi pioner bangkitnya kembali peradaban yang penuh dengan kemuliaan, yang pernah untuk sementara terlelap namun bukan untuk tidur selamanya, semua ini merupakan visi yang secara seksama perlu untuk diwujudkan, namun hanya akan menjadi sebuah utopia belaka manakala tak ada upaya konkrit yang dilakukan.
Berawal dari sebuah kreasi dan ditindaklanjuti dengan perencanaan yang dilakukan secara terorganisir, dimana buah karya dari hasil peras keringat dan pemikiran tersebut, lahirlah sebuah kegiatan sederhana namun sarat makna, yang pada akhirnya populis dalam telinga kita yang disebut dengan Daurah Marhalah, atau pengertian lain yang secara harfiah dalam kosakata bahasa Inggris dinamakan Leadership Camp.
Gerbang awal yang membuka sebuah tabir perjalanan yang sangat panjang, jalan kemuliaan menuju surga-Nya, ditemuinya kerikil penghalang yang tidaklah sedikit, namun bagi mereka yang mengimani, inilah yang menjadi alasan untuk kita seorang muslim secara lantang berani untuk mengatakan pada dunia, inilah makna hidup yang sebenarnya!
Tiga hari yang terasa cukup singkat untuk sebuah kegiatan yang esensial dalam rangka menyiapkan kader pengemban misi peradaban Islam. Puluhan pemuda berkumpul ditempat yang telah disiapkan dan dalam acara yang telah didesain sebelumnya. Bukan sekedar untuk menghabiskan waktu luang, bukan sekedar untuk mengisi liburan di akhir pekan, Daurah Marhalah, kesemuanya adalah pengejawantahan atas apa yang diimani selama ini. Bukanlah gurauan, sebuah peradaban besar akan lahir dari sebuah rekayasa pembelajaran, pembelajaran akan kekuatan terpendam yang sebenarnya umat ini miliki kala mereka memang berada pada posisi penghambaan secara totalitas kepada Illahi Rabbi, pembelajaran akan landasan filosofis yang sangat mendasar yang perlu untuk senantiasa direnungi bagi seseorang yang mengaku ummat Rasulullah, serta pembelajaran akan analisa problematika yang melanda umat hingga hari ini beserta solusi untuk suatu permasalahan yang disodorkan. Pembelajaran yang melahirkan suatu keyakinan besar akan diraihnya kemenangan hakiki.
Untuk Allah yang menjadi tujuan kita!
Untuk Rasul yang menjadi teladan kita!
Untuk Al Qur’an yang menjadi pedoman hidup kita!
Untuk jihad yang menjadi jalan hidup kita!
Untuk syahid yang menjadi cita-cita tertinggi kita!
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?; (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (61:11-12)
Teringat dari analisa seorang ulama besar abad ini, Yusuf Qaradhawi, mengingat Indonesia dengan segenap potensi besarnya, adalah secercah harapan yang menjadi pioner bangkitnya kembali peradaban yang penuh dengan kemuliaan, yang pernah untuk sementara terlelap namun bukan untuk tidur selamanya, semua ini merupakan visi yang secara seksama perlu untuk diwujudkan, namun hanya akan menjadi sebuah utopia belaka manakala tak ada upaya konkrit yang dilakukan.
Berawal dari sebuah kreasi dan ditindaklanjuti dengan perencanaan yang dilakukan secara terorganisir, dimana buah karya dari hasil peras keringat dan pemikiran tersebut, lahirlah sebuah kegiatan sederhana namun sarat makna, yang pada akhirnya populis dalam telinga kita yang disebut dengan Daurah Marhalah, atau pengertian lain yang secara harfiah dalam kosakata bahasa Inggris dinamakan Leadership Camp.
Gerbang awal yang membuka sebuah tabir perjalanan yang sangat panjang, jalan kemuliaan menuju surga-Nya, ditemuinya kerikil penghalang yang tidaklah sedikit, namun bagi mereka yang mengimani, inilah yang menjadi alasan untuk kita seorang muslim secara lantang berani untuk mengatakan pada dunia, inilah makna hidup yang sebenarnya!
Tiga hari yang terasa cukup singkat untuk sebuah kegiatan yang esensial dalam rangka menyiapkan kader pengemban misi peradaban Islam. Puluhan pemuda berkumpul ditempat yang telah disiapkan dan dalam acara yang telah didesain sebelumnya. Bukan sekedar untuk menghabiskan waktu luang, bukan sekedar untuk mengisi liburan di akhir pekan, Daurah Marhalah, kesemuanya adalah pengejawantahan atas apa yang diimani selama ini. Bukanlah gurauan, sebuah peradaban besar akan lahir dari sebuah rekayasa pembelajaran, pembelajaran akan kekuatan terpendam yang sebenarnya umat ini miliki kala mereka memang berada pada posisi penghambaan secara totalitas kepada Illahi Rabbi, pembelajaran akan landasan filosofis yang sangat mendasar yang perlu untuk senantiasa direnungi bagi seseorang yang mengaku ummat Rasulullah, serta pembelajaran akan analisa problematika yang melanda umat hingga hari ini beserta solusi untuk suatu permasalahan yang disodorkan. Pembelajaran yang melahirkan suatu keyakinan besar akan diraihnya kemenangan hakiki.
Untuk Allah yang menjadi tujuan kita!
Untuk Rasul yang menjadi teladan kita!
Untuk Al Qur’an yang menjadi pedoman hidup kita!
Untuk jihad yang menjadi jalan hidup kita!
Untuk syahid yang menjadi cita-cita tertinggi kita!
0 komentar:
Posting Komentar