Oleh : Afrili Suyari*
Bismillahirrahmannirrahiim,
Imam Ghazali pernah bertuah “Kesungguhan
cinta membuat seseorang memilih ucapan kekasihnya daripada ucapan orang lain,
memilih duduk bersama kekasihnya daripada duduk bersama orang lain, dan memilih
ridho kekasihnya daripada ridho yang lainnya”, nampaknya kalimat bijak ini
tidak berlaku pada orang yang satu ini. Seseorang yang kebetulan telah berada
di KAMMI selama satu tahun lebih dan hingga kini telah diamanahkan sebagai
kepala departemen X KAMMI Komisariat UBAA Unpad, masih belum menemukan passionnya
terhadap KAMMI (memang dikarenakan orang
ini belum memahami cita-cita besar yang diusung KAMMI). Pilihan untuk tetap
berada di KAMMI semata-mata hanya dilakukan oleh orang ini karena tsiqoh pada arahan
mas’ul dan murobbinya.
Dua hari satu malam di Taman
Firdaus, ternyata mampu merekonstruksi ulang persepsi orang ini terhadap KAMMI.
Tidak hanya sekedar Training Dasar Organisasi biasa, agenda TDO 2012 sungguh
berisi materi yang sarat akan essesi ke-KAMMI-an. Tidak hanya menjabarkan
mengenai dasar-dasar organisasi, manajemen waktu, manajemen konflik ataupun
materi dasar lainnya, disini sensitifitas peserta TDO 2012 diuji dengan
stimulus dinamisasi pergerakan di Indonesia. Ana berani memberikan rating
sempurna (5 bintang) terhadap TDO 2012 sebab bahasan materi dalam TDO 2012
sarat akan ke-KAMMI-an yang kental hingga ana rasa “hampir mirip” dengan agenda
DM2, namun dalam porsi yang berbeda tentunya.
Setelah mengikuti agenda TDO 2012,
seakan merasa ter ”Hukum” tanpa pengadilan, sejenak Ana menjadi tersangka dalam
sidang nurani. Mengutip pesan ketua KAMMI komsat UBAA UBK Unpad, “Tanpa cinta
yang mendalam terhadap KAMMI, kita tidak punya kemauan dan ketulusan untuk
memberi dan berkorban. Pengorbanan bukanlah “Ritual” kewajiban sebagai anggota
KAMMI, pengorbanan di KAMMI haruslah menjadi ‘Ritual’ cinta”. Yaa... cinta...
karena cinta ana ada disini, bukan karena amanah ataupun karena arahan mas’ul/
murobbi. Ana telah terhukum, oleh ketidak pahaman Ana selama ini yang
menganggap bahwa KAMMI adalah wajihah biasa dengan visi dan misi yang biasa.
Dalam materinya kang Wayan pernah menuturkan, “Yang jelas, jika bangsa ini
terhimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya, yang dapat
membuatnya bertahan adalah harapan kita. Sebaliknya, yang akan membuat bangsa
ini kalah atau bahkan mematikan daya dan energinya adalah saat di mana kita
sebagai sebuah bangsa atau bahkan umat kehilangan harapan. KAMMI membawa
harapan itu. Untuk Indonesia yang lebih baik.” Point itulah yang sangat
menghujam di hati Ana hingga saat ini dan insyaAllah untuk kedepannya. Syukron
TDO 2012, “Semangat berkontribusi, bergerak tiada henti, bersiap menjadi
Mujahid sejati!”. Allahuakbar!!!
*) Alumni TDO 2012 PK KAMMI UPI
*) Alumni TDO 2012 PK KAMMI UPI
0 komentar:
Posting Komentar